Selasa, 16 September 2014

Kejadian Antara Kabut Asap dengan kejadian ISPA di Puskesmas Sungai Lulut

 Kebakaran merupakan salah satu permasalah yang menimbukan dampak buruk bagi lingkungan
dan kesehatan. Asap yang berasal dari kebakaran merupakan salah satu faktor pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit seperti ISPA dan pneumonia.
dari data sekunder pada dinas kesehatan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan tahun 2012. Desain
pengambilan data ini berupa potong lintang untuk melihat kemungkinan terjadi kebakaran dengan melihat
peningkatan titik api, sumber dari Badan Penanggulangan Bencana Dari data tersebut di analisis secara deskriptif dengan data curah hujan, penyakit ISPA dan Pneumonia sumber dari Puskesmas. Dari data tersebut didapatkan peningkatan titik api terjadi pada bulan Agustus sebanyak 50 titik api dan peningkatan curah hujan sebesr 245 mm. Hasil lain ditemukan gambaran bahwa ada korelasi antara peningkatan curah hujan sebesar 331 mm dengan penurunan titik api sebanyak 4 pada bulan Maret. Dari data tersebut didapatkan prevalesi penyakit ISPA sebesar 55.9% dan pneumonia dengan prevalensi sebesar 7.35 % dan pada tahun 20012. Hasil parameter pencemaran udara yang diperoleh  menunjukkan terjadi peningkatan parameter kualitas udara seperti PM10, SO2, CO dan O3 walaupun  masih di bawah baku standar. Kesimpulan dari ambilan data ini menunjukkan bahwa curah hujan yang terjadi  tidak mempengaruhi peningkatan titik api pada bulan-bulan tertentu, sedangkan kebakaran hutan atau lahan gambut yang ada di sekitar wilayah Kabupaten Banjar   mempengaruhi secara langsung terhadap prevalensi kejadian ISPA dan pneumonia. Tetapi analisis data perlu dilakukan untuk tahun berikutnya dalam rangka menunjang Vabilitas data tersebut dan di sikronkan dengan data kejadian ISPA dan Pneumonia yang belum terlacak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar